- H. Syafrullah, S.Sos, M.AP = Asisten I / Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
- Hj. Saadah Lubis, S.Pd M.AP = Asisten II / Perekonomian dan Pembangunan
- H. Jendralim Purba, S.H M.Hum = Asisten III / Administrasi Umum
- (plt) Hj. Saadah Lubis, S.Pd M.AP = Kabag. Adm Pemerintahan Umum
- Ir.Ramlan Refis MSi = Kabag. Adm Perekonomian
- Muhammad Salim SP = Kabag. Adm Pembangunan
- Juriadi SH = Kabag. Organisasi
- Putra Jaya Manalu = Kabag. Adm Sumber Daya Alam
- Gustur Husin Siregar SH = Kabag. Adm Kesejahteraan Rakyat
- Yudi Hilmawan, SE, MM = Kabag. Umum
- Edwin Nasution SH = Kabag. Hukum
- Drs.H.Asli Rambe MPd = Kabag. Adm Kemasyarakatan
- Hj. Rostina, ST = Kabag. Pengadaan dan Aset
Senin, 18 April 2016
Minggu, 17 April 2016
LOGO KABUPATEN DELI SERDANG
- Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan berfalsafat Pancasila.
- 17 kuntum bunga kapas, 5 (lima) daun sirih, 3 (tiga) buah pinang, empat puluh lima butir padi melambangkan catatan sejarah, tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan RI, dimana rakyat Deli Serdang turut memberi dharma bhaktinya dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
- Sedangkan padi berbuah 11 (sebelas), seekor ikan melambangkan penduduk Kabupaten Deli Serdang sebagian besar terdiri dari petani dan nelayan.
- Gunung dan lima gelombang ombak serta matahari pagi yang sedang naik melambangkan:
- Gunung menunjukkan geografi Deli Serdang yang terdiri dari pegunungan, daratan rendah dan pantai
- Lima gelombang ombak melambangkan bahwa Deli Serdang di airi oleh sungai besar kecil yang membawa kemakmuran rakyat.
- Matahari terbit yang sedang naik melambangkan masa depan yang gemilang cita-cita yang tinggi serta kegairahan bekerja yang penuh semangat dan keyakinan.
- Pohon kelapa sawit, karet, tembakau melambangkan daerah Deli Serdang adalah daerah perkebunan yang menghasilkan devisa.
- Roda mesin bergigi melambangkan cita-cita modernisasi dari mekanisme kehidupan rakyat serta lambang kerajinan tangan.
- Sirih, pinang dan puan melambangkan kebudayaan asli, dimana sirih dan pinang merupakan alat pembuka kata dalam segala upacara serta lambang persaudaraan dan toleransi.
- Lima helai daun sirih melambangkan tiga hukum yang dijunjung tinggi, yaitu hukum politik, hukum adat dan hukum negara
Motto daerah adalah “BHINEKA PERKASA JAYA”
Motto daerah di atas adalah sebagai berikut :
BHINEKA : Melukiskan penduduk Deli Serdang yang penduduknya beraneka ragam suku, agama, ras, dan golongan yang bersatu secara kekeluargaan dan gotong royong yang dilandasi oleh jiwa dan semangat falsafah negara Pancasila.
PERKASA : Menggambarkan / mengartikan bahwa Kabupaten Deli Serdang masyarakatnya yang beraneka ragam tapi mempunyai semangat perjuangan dan kesatuan telah menjadi daerah kuat dan kokoh baik dimasa perjuangan kemerdekaan maupun dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan.
JAYA : Menggambarkan / mengartikan bahwa daerah Deli Serdang merupakan daerah mempunyai potensi alam yang subur dan makmur yang akan mampu mengantarkan masyarakat pada kesejahteraan dan kejayaan sepanjang masa.
GAMBARAN UMUM KABUPATEN DELI SERDANG
Kabupaten
Deli Serdang sebagai bagian dari wilayah pantai timur Provinsi Sumatera
Utara terletak diantara 20 57 Lintang Utara dan 30 16 Lintang Selatan
dan 98033-99027 Bujur Timur dengan luas wilayah 2.497.72km2 atau 3,48%
luas Propinsi Sumatera Utara.
Wilayah
Kabupaten Deli Serdang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Langkat
dan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten
Simalungun,sebelah Timur dengan Kabupaten Serdang Bedagai dan sebelah
Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat.
Kabupaten
Deli Serdang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berbatasan
langsung dengan Selat Malaka,sebagai salah satu daerah lintas pelayaran
paling sibuk didunia. Kabupaten ini mengelilingi 2 ( dua ) kota Utama di
Sumatera Utara.
Dengan
posisi strategis, sumber daya alam dan tenaga kerja yang dimiliki oleh
Kabupaten Deli Serdang akan menjadi potensi yang dapat dikembangkan
menjadi keunggulan yang kompetitif dalam menghadapi persaingan dalam
menarik investor untuk mengembangkan usahanya di daerah ini dan sasaran
lainnya dalam memasarkan produk/jasa yang dihasilkan.
Sesuai
visi misi Pemkab Deli Serdang 2014-2019 sektor pendidikan dan kesehatan
serta sektor pembangunan infrastruktur merupakan prioritas pembangunan
yang harus dilaksanakan tanpa mengabaikan pembangunan sektor lainnya.
konsep
Cerdas di bidang pendidikan (Percepatan Rehabilitasi dan Apresiasi
terhadap Sekolah), kemudian disusul program GDSM bidang pembangunan
(Gerakan Deli Serdang Membangun). kedua program pembangunan itu didukung
tiga pilar kekuatan yakni, pemerintah, partisipasi masyarakat dan
potensi pengusaha swasta dan inovasi di bidang kesehatan CERIA (Percepatan penurunan kematianibu dan anak)
merupakan gerakan yang dicanangkan oleh Pemkab Deli Serdang dalam upaya
mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat. Grand
Strategy yang di terapkan untuk mencapai hal tersebut di lakukan melalui
Forum Komunikasi Perubahan Perilaku (FKPP).
SEJARAH KABUPATEN DELI SERDANG
Sebelum
Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 Kabupaten Deli Serdang yang
dikenal sekarang ini dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (
Kesultanan ) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan
Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan.
Kabupaten
Deli dan Serdang ditetapkan menjadi Daerah Otonom sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 22 tahun 1984 tentang Undang-Undang Pokok-Pokok
Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 7 Darurat Tahun 1965. Hari
jadi Kabupaten Deli Serdang ditetapkan tanggal 1 Juli 1946.
Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibukota Kabupaten Deli Serdang
dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam dengan lokasi perkantoran di
Tanjung Garbus yang diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara tanggal 23
Desember 1986.
Sesuai
dengan dikeluarkan UU Nomor 36 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003,
Kabupaten Deli Serdang telah dimekarkan menjadi dua wilayah yakni
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai, secara
administratif Pemerintah Kabupaten Deli Serdang kini terdiri atas 22
Kecamatan yang di dalamnya terdapat 14 Kelurahan dan 380 Desa.
Tercatat
dalam sejarah daftar Bupati Kabupaten Deli Serdang dari masa ke masa, yakni :
1. Moenar S.Hamidjojo
2. Sampoerna Kolopaking
3. Wan Oemaroeddin Barus ( 1
April 1951-1 April 1958 )
4. Abdullah Eteng ( 1 April 1958 – 11 Januari
1963 )
5. Abdul Kadir Kendal Keliat ( 11 Januari 1963 - 11 November 1970 )
6. H. Baharoeddin Siregar ( 11 Novermber 1970 – 17 April 1978 )
7. Abdul Muis
Lubis ( 17 April 1978 – 3 Maret 1979 )
8. H. Tenteng Ginting ( 3 Maret
1979 – 3 Maret 1984 )
9. H. Wasiman ( 3 Maret 1984 – 3 Maret 1989 )
10. H.
Ruslan Mansur ( 3 Maret 1989 – 1994 )
11. H. Maymaran NS ( 3 Maret 1994 – 3
Maret 1999 )
12. Drs. H. Abdul Hafid, MBA ( 3 Maret 1999 – 7 April 2004 )
13. Drs. H. Amri Tambunan ( Periode 2004 – 2009 dan Periode 2009-2014)
14. H. Ashari Tambunan ( Periode 2014 sampai dengan sekarang)
Seiring
dengan gerak roda pembangunan yang terus melaju diciptakan motto bagi
daerah Deli Serdang yaitu : “ BHINNEKA PERKASA JAYA” yang tercantum di
pita lambang Daerah Kabupaten Deli Serdang, dalam pengertian “ Dengan
masyarakatnya yang beraneka ragam suku, Agama, ras, dan golongan bersatu
dalam ke Bhinnekaan secara kekeluargaan dan gotong royong membangun
semangat kebersamaan, menggali dan mengembangkan potensi sumber daya
alam dan sumber daya manusianya sehingga menjadi kekuatan dan
keperkasaan untuk mengantarkan masyarakat kepada kesejahteraan, maju,
mandiri dan jaya sepanjang masa.